(Serial Kecerdasan Majemuk Bagian Ketiga)
Bila
kecerdasan bahasa melingkupi kecerdasan mengolah kata, maka kecerdasan logika
matematika mendominasi penguasaan angka-angka, karenanya Howard Gardner
menyebutnya dengan kecerdasan logika matematis.
Kecerdasan logika matematika secara
detail meliputi kemampuan untuk menggunakan angka-angka secara efektif dan
berpikir secara nalar. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap pola-pola
logis dan hubungannya, pernyataan-pernyataan, proposisi; jika…maka…, sebab-akibat,
fungsi-fungsi dan abstrak-abstrak yang berkaitan. Ciri yang menonjol pada anak
yang memiliki kecerdasan logis-matematis yaitu selalu ingin tahu tentang ini
dan tentang itu, cepat mengingat deretan angka,mudah memahami sebab akibat, dan
sebagainya.
Untuk mengidentifikasi
kecerdasan Logika matematika, Thomas Armstrong membuat beberapa pertanyaan yang
disebut dengan kuiz kilat sebagai berikut, apakah anda :
1. Terpesona
dengan angka-angka?
2. Menyukai
ilmu pengetahuan ?
3. Mudah
mengerjakan matematika dalam benakmu ?
4. Suka
memecahkan misteri ?
5. Senang
menghitung ?
6. Suka
mengestimasikan, atau menerka jumlah (seperti jumlah uang logam dalam sebuah
wadah) ?
7. Mudah
mengingat angka-angka serta statistik (statistik baseball, skor sports, tinggi
gedung tertinggi di dunia) ?
8. Senang
peemainan yang menggunakan strategi seperti catur?
9. Memperhatikan
hubungan antara perbuatan dengan akibatnya (yang disebut sebab akibat) ?
10. Menghabiskan
waktu mengerjakan asah otak atau teka-taki logika ?
11. Senang
menemukan cara kerja komputer ?
12. Senang
mengorganisaikan informasi dalam tabel serta grafik ?
13. Menggunakan
komputer lebih dari sekedar untuk
bermain permainan ?
Cukup dengan menjawab
ya dari salah satu kuiz di atas, menurut Thomas Armstrong, berarti peserta
didik sudah mempunyai dasar kecerdasan logika matematika, dan bila menjawab ya separo atau lebih dari kuis di
atas, berarti peserta didik mempunyai domain kecerdaan logika matematika
Manfaat Kecerdasan Logika
Kecerdasan
menggunakan logika bisa membantu seseorang dalam mengerjakan banyak hal mulai
dari matematika, ilmu pengetahuan, komputer, mengacak kata, memecahkan masalah
pencarian pelaku suatu kejadian dan mengorganisasikan perlengkapan kesenian
Aktivitas
keseharian yang memerlukan atau menggunakan kecerdaan logika matematika di
antaranya adalah ;
- Mengisi teka-teki
- Bermain catur
- Membaca cerita misteri
- Menghitung uang logam atau uang kertas saat belanja
- Membaca jam
- Menggunakan komputer untuk game, mengerjakan PR atau kegiatan lain
- Menghitung anggaran
- Bermain atau menghitung dengan kalkulator
- Pekerjaan dapur yaitu menakar bumbu, mengestimasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak sesuatu, memikirkan bagaimana cara menghidangkan makan agar siap secara bersamaan
- Merenungkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia
- Mempelajari bola dunia, peta, tabel astronomi dari bintang-bintang dan planet
Cara Melejitkan Kecerdasan Logika
Matematika
Menurut
Rachmat Widodo, ada beberapa cara melejitkan kecerdasan Logika-Matematika peserta
didik, di antaranya :
- Memberi PR dengan porsi lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas soal.
- Selalu reward atas keberhasilan siswa dalam pencapaian suatu tahap tertentu.
- Angkatlah ia sebagai tutor sebaya bidang studi matematika.
- Tidak ada salahnya Bapak Ibu guru memberikan pengayaan berupa soal-soal setaraf lomba olimpiade MIPA.
Selain hal
tersebut di atas, untuk bisa melejitkan kecerdasan logika matematika, bapak ibu
guru dapat mendorong para peserta didik
melakukan ; permainan yang menggunakan strategi seperti catur dan
domino. Menonton program ilmu pengetahuan dan matematika di TV. Mengunjungi museum ilmu pengetahuan, planetarium,
exploratirium. Berlatih mengestimasikan sesuatu misalnya, jumlah tusuk gigi
dalam sebuah wadah atau jumlah permen di
toples. Membuat klub matematika atau sains di sekolah
Mengurai Hambatan
Untuk bisa melejitkan kecerdasan logika
matematika tentu ada hambatan terutama bagi peserta didik yang kurang dominan
kecerdasan logika matematikanya atau dengan kata lain peserta didik mempunyai
domain kecerdasan lain namun lemah di bidang logika matematika, berikut cara
mengurai hambatannya
- Bagi peserta didik yang cerdas menggunakan kata-kata , (verbal linguistic intelligence): mengasah kecerdasan logika matematika dengan cara menulis dan memecahkan soal kata, mengucapkan soal-soal matematika (sendiri-sendiri atau bersamaan), mencari pola-pola dalam kata-kata bahasa
- Bagi peserta didik yang cerdas di bidang musik(musical/rhythmic intelligence) , bisa menciptakan lagu sendiri untuk mempelajari fakta matematika. Tabel perkalian mempunyai irama alami yang kuat dan dapat dinyanyikan mengikuti musik pilhannya (pop, rock, dangdut, jazz dan lainnya). Dan memecahkan soal-soal atau mempelajari fakta-fakta matematika dengan menggunakan irama yang disukai
- Bagi peserta didik yang cerdas menggunakan gambar (visual/spatial intelligence), bisa menggambar atau membayangkan sket soal-soal logika dalam memecahkan masalah dan mencari cara-cara baru atau cara berbeda dalam memcahkan masalah
- Bagi peserta didik yang cerdas memahami tubuh(body/ kinesthetic intelligence) , bisa menggunakan obyek-obyek yang disentuh dan dipindahkan seperti dadu, kartu, kacang atau bentuk-bentuk lain yang membuat peserta didik terbantu dalam memecahkan masalah. Berlatih mempelajari fakta-fakta matematika sambil melompat tali, jogging atau berjalan
- Bagi peserta didik yang cerdas memahami sesama(interpersonal intelligence) , bisa menjadikan kartu sebagai alat pembejaran, bermain kartu bersama teman-teman sekelas atau dengan teman sepermainan, serta bersikap terbuka bila tidak bisa mintalah bantuan peserta didik lain, atau membantu peserta didik yang memiliki kemampuan di bawahnya
- Bagi peserta didik yang cerdas memahami diri sendiri(intrapersonal intelligence) , belajarlah dengan buku-buku atau teka-teki serta asah otak yang menyenangkan yang bisa membantu mengerjakan matematika atau berpikir logis, dan memanfaatkan kesendirian untuk merenungkan dan mempelajari fakta-fakta atau merumuskan konsep-konsep matematika atau ilmu pengetahuan
- Bagi peserta didik yang cerdas memahami(naturalistic intelligence) alam , bisa merenungkan penerapan matematka dalam dunia nyata, melihat-pola-pola matematika di lingkungan sekitar, sebab alam ini penuh dengan contoh matematika, seperti pohon pinus, nanas atau sarang lebah yang mempunyai pola “terklenal” karena ketaraturannya
Arah Masa Depan
Banyak
karir yang bisa ditempuh di masa yang akan datang bagi yang cerdas logika
matematika dan itu bisa dipertajam mulai sekarang, di antaranya ; akuntan,
pengendali lalu lintas udara, astronot, pemrogram komputer, tukang listrik,
insinyur (sipil, mekanik, listrik dan kimia), pedagang mata uang asing,
ilmuawan forensik, dokter, guru ilmu pengetahuan, analis ekologi populasi,
ilmuwan (biologi, kimia, fisika, astronomi, geologi, botani dan kelautan),
bendahara, perancang atau pemrogram permainan video, ahli web dan masih banyak
yang lainnya
Hamim Thohari Majdi
Magister Psikologi Pendidikan
Direktur LPDK Argopani Lumajang
0 komentar:
Post a Comment