Saturday, May 31, 2014

Menyambut Hari jadi Pancasila di Rumah Mbah Citro

Mungkin bagi sobat yang belum tau, Mbah Citro adalah seorang juru kunci dari gunung fuji atau yang lebih dikenal dengan gunung lamongan. Mbah Citro sudah menetap di lereng gunung fuji sekitar 50 tahun yang lalu. Mbah Citro lahir pada 20 Agustus 1987 yang artinya umur mbah Citro saat ini adalah 107 tahun, hebat bukan. Meskipun umurnya sudah melebihi satu abad tetapi Mbah Citro masih terlihat sehat dan masih tegas dalam berbicara. Mungkin itu saja informasi tentang Mbah Citro karena yang kita bahas kali ini adalah acar yang digelar di rumah Mbah Citro, kira kira acara apa ya???

Dingin malam terasa di lereng gunung fuji pada tanggal 31 mei 2014, untungnya malam itu tidak ada angin yang berhembus. Terlihat suasana sangat ramai di rumah Mbah Citro, banyak hadir rakyat biasa sampai anggota DPR Lumajang sekalipun. Ternyata Mbah Citro sedang mengadakan pagelaran wayang di depan halaman rumahnya. Pagelaran wayang ini diadakan guna mengingatkan kita akan pentinnya sebuah Pancasila. Bahkan dalam pidatonya, Mbah Citro menegaskan bahwa tanpa Pancasila Indonesia tidak akan ada. Memang benar, Pancasila adalah dasar hukum dari negara kita, bahkan bisa dikatakan pancasila adalah sumber dari segala galanya. Sekarang bayangkan saja bagaimana Indonesia tanpa pancasila??? Bagaimana Indonesia tanpa landasan hukumnya???? Pasti Indonesia sendiri sudah hancur.

Selain memperingati hari jadi Pancasila dalang wayang tersebut juga menindir bagai mana para pemimpin pemimpin kita saat ini. Sang dalang mengatakan bahwa pemimpin kita saat ini itu hanya banyak omong, mengobral obral janji. Kata kata dalang yang paling saya ingat adalah "Dulu para pemimpin berjanji bahkan menggunakan ayat kursi, tetapi sekarang setelah kursinya didapat ayatnya tidak pernah diingat lagi". Intinya mereka hanya manis didepan saja. Tema yang dipilih dalang ini memang berhubungan juga dengan apa yang akan kita jalani, yaitu PEMILU, intinya dalang berpesan pada kita agar kita jangan sampai salah memilih, jangan hanya kita memilih orang yang terlalu banyak mengobral janji.

Itu ulasan yang bisa saya berikan, berikut beberapa hasil dokumentasi kegiatan :













0 komentar:

Post a Comment