Thursday, March 7, 2013

Sejarah Kepramukaan di Indonesia

Yeah, akhirnya postingan berikutnya tentang Kepramukaan setelah Sejarah Kepanduan dunia. Kali ini kami akan menyajikan ulasan informasi tentang Sejarah Kepramukaan di Indonesia. Mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya, kenapa blog ini berisikan materi-materi tentang kepramukaan? Simpel aja, sih, jawabannya. Memang kami suka, cinta, setia, berbakti, berjanji, bersatu, berbahagia, bekerjasama, berbangga, bersesuatu, berbadai, bercetar-cetar, halah apalah, blah blah blah dan lain-lain. Intinya, Bintang dan Nabilla suka dan sangat cinta Pramuka :D muah muah horeeeeee ^,^




Langsung saja, tahun 1923 gagasan Lord Robert Smyth Stephenson Baden Powell of Gilwell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV atau Netherland Indische Padvinder Vereeniging atau yang dalam bahasa tercinta kita, yaitu Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Lalu, dengan bertujuan untuk menyesuaikan organisasi tersebut dengan sifat bangsa Indonesia yang ramah, baik, dan suka menolong, rajin pula, muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain :

- JPO (Javaanse Padvinders Organizatie)
- JJP (Jong Java Padvindery)
- NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery)
- SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery)
- HW (Hisbul Wathon).

Tetapi, muncullah larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim mengubah nama Padvinder menjadi Pandu atau Kepanduan yaitu pada Kongres SIAP di kota Banjarnegara. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI yaitu singkatan dari Kepanduan Bangsa Indonesia.Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI atau Persatuan Antar Pandu Indonesia yang berubah menjadi BPPKI atau Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia pada tahun 1938.Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah PRI atau Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Pada tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Dan, lama-lama Bapak-bapak ini mulai menyadari kelemahan-kelemahan yang ada lalu ketiga Federasi tersebut melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO atau Persatuan Kepanduan Indonesia. Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat PERKINDO masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. 


Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam PERKINDO menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.



















0 komentar:

Post a Comment